Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Februari 9, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Sejarah Bidang

by Redaksi
17/12/2022
in Dialektika
100
SHARES
712
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- “Sejarah itu bersajak”, ujar Mark Twain. Walau sejarah tak bisa terulang kembali. Sekarang, ke mana dan di mana kita menghadap? Ya, dalam ruang dan bidang. Selagi kita terkurung dalam satu ruang, maka ruang itulah yang dianggap besar dan jumawa. Namun, ketika kita berani menghadap ke ruang-ruang jauh, ruang baru, maka ruang yang tengah mengelilingi kita saat ini, sebenarnya tak lebih dari kangkang ketiak semata.

Selama ini kita terkurung dalam bidang yang “mematikan” impian dan cita-cita. Imajinasi kita terbatas dan sebatas ruang yang kita toleh dari tingkap rumah. Lalu, kenapa ini terjadi? Ya, karena pemikiran yang tertutup (close minded), tidak dengan fikiran yang terbuka (open minded). Cara kita berfikir, menunjukkan pula, cara bagaimana sejarah itu “mensajakkan” dirinya sendiri

Untuk meloncat keluar dari kangkangan ketiak itu, mau tak mau kita harus mulai belajar berfikir di luar bingkai, di luar frame. Melontarkan “badan fikiran” di luar tembok yang tinggi dan kaku. Dengan cara demikianlah kita bisa menyapa ruang-ruang jauh dan ruang-ruang baru.

Sejarah tentang “kebesaran”, dan kebesaran sejarah, selalu melekat dengan pencarian, penemuan ruang-ruang baru. Columbus; sejarah penemuan tanah baru Amerika. Ibn Batutah; perjalanan ke tanah-tanah Timur, Vasco da Gama, Magellhaen dan sederet nama dalam Ekspedisi Tiongkok seperti Cheng Ho. Bagaimana bisa tahu tentang  kenyataan ruang-ruang baru? Tiada lain dengan tindakan berjalan dan berkelana, bertualang, baik secara nyata maupun maya melalui pembacaan bidang peta, dengan pikiran besar dan cerdas. Lakukanlah simulasi tentang apa yang mau dibangun, tentang apa-apa yang hendak ditegakkan di atas ruang baru itu. Lalu, berimajinasilah tentang sesuatu yang baru, yang dianggap belum pernah ada selama berlangsung pembangunan di atas ruang-ruang lama sebelumnya. Di situ manusia mengukir sejarah.

Sejarah hanya bisa disajakkan, ketika dia punya tanda dan penanda. Tanda bisa dalam wujud memorial, monumen. Penanda bisa dalam bentuk petunjuk simbolik, makna semantic, makna alegorik sebidang teks manuskrip, tumpukan perlambang puisi, karya sastra lisan dan tulisan, hikayat, syair dan lukisan, maujud dari artefaktual seperti arca, patung, juga sejumlah kuil tua yang tertimbus zaman dan lempung.

Sejarah mau tak mau senantiasa melibatkan orang-orang. Selain orang, sejarah juga melibatkan makhluk sekitar, tempat di mana sejarah itu ditegakkan. Sejarah bertani, di zaman generasi kedua Adam (Habil), melibatkan sebidang ruang, jenis jerami dan tanaman. Sejarah pelancongan dan mengelilingi dunia yang dilakukan oleh generasi Adam yang ke 5 bernama Idris (Enokh) juga melibatkan Malaikat. Sejarah penjinakan kuda  liar menjadi makhluk yang bisa ditunggangi oleh Ismail putra Ibrahim, juga melibatkan hewan. Walhasil, sejarah adalah serangkaian tindakan yang melibat; dan berujung pada akibat. Hasil dari pelibatan itulah yang dinamai akibat: panen. Idris: peta dunia dan astronomi, kuda: jinak dan boleh ditunggangi.

Sejarah di awal-awal sejarah manusia, menemukan ruang baru lewat kelana melintas gurun dan benua. Ingat Ibrahim yang melintasi wilayah yang amat jauh (15000 Km) dari Ur selatan Iraq sampai Batas Turki, lalu melintas masuk ke Mesir, kemudian berhenti di Hebron (Hibrum), masuk Hijaz (Makkah) dan wafat di Hibrum, walau dia menghabiskan sisa masa tuanya di kawasan peternakan Bersheba (Bir as Sbahi) yang kaya air.

Begitu pula Musa, Harun. Lintas laut terkode dalam sirah perjalanan Khaidir, Yunus. Untuk mengukir sejarah dan menemukan ruang-ruang baru yang dilakukan oleh manusia di pertengahan sejarah, orang lebih lasak melakukan  pelintasan samudera (Columbus, Vasco da Gama, Cheng Ho). Sejarah hari ini, tak bisa lagi dilayani dengan cara menemukan tanah-tanah baru (terra incognita).  Sejarah hari ini adalah persoalan kreativitas. Manusia dihadapkan dengan serangkaian tanah-tanah lama yang telah ditemukan, namun banyak yang terbengkalai, tidak diisi dengan sejumlah makna. Kemampuan memberi makna dan mengisi makna.

Hadirkan ruang baru dan sekaligus memuliakan ruang-ruang lama, sebagai perjalanan  kreatif karya manusia di muka bumi. Dia nantinya akan bertindak selaku warisan kepada dunia, kepada bangsa atau paling tidak kepada suku pemulia kebudayaan sendiri.

Lalu, siapa yang bisa menggores ruang-ruang baru itu? Hanya ada jenis figur yang bisa melakukan tetak-tetau sebuah ruang baru: penguasa dan pengusaha. Namun, jika penguasa atau pengusaha itu berada dalam cengkeraman “gaya kapitalis”, maka akan terjadi eksploitasi sumberdaya alam. Sebab, alam hanya dilihat sebagai penyedia sumberdaya. Bukan sesuatu nan suci (holy).

Ruang jauh dan baru itu, hanya diadakan dengan satu maksud: demi penaikan arasy kehidupan rakyat jelata. Menyelesaikan satu penyelesaian naratif yang sudah bertahun-tahun diidap; bernama kemiskinan struktural, baik vertikal maupun horizontal. Pemimpin yang berkuasa mestilah melayani kepentingan orang-orang yang berada di ruang-ruang jauh itu. Dia diangkat dan ditabal sebagai pemimpin, demi membawa perubahan, membawa kemajuan dan peningkatan kapasitas hidup masyarakat. Maka, pemimpin jenis pendobraklah yang bisa membawa perubahan yang biasa-biasa ke bentuk perubahan yang luar biasa.(*)


Tulisan pertama kali terbit untuk Pojok Seni.

Tags: #Budaya#sejarah#Seni
Share40SendShare

Related Posts

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

01/02/2023

Oleh: Kasihta Saragih, Claudia Sianturi, Nuri Giovani, Oscar Simbolon* PIRAMIDA.ID- Akhir-akhir ini situasi hukum yang ada di Indonesia mungkin sedang...

Manusia sebagai Makhluk Mengada dalam Ruang & Waktu

18/12/2022

Oleh: Inosius Pati Wedu* PIRAMIDA.ID- Kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi di zaman modern menyebabkan manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi...

Romantisme Bom Bunuh Diri Astana Anyar

12/12/2022

Oleh: Gregorius Bryan G. Samosir (Ketua Lembaga Pengembangan SDM PP PMKRI) PIRAMIDA.ID- Belum kering air mata akibat gempa yang mengguncang...

Peran Media Massa Sebagai Salah Satu Konsep Kekuatan Politik di Indonesia

18/11/2022

Oleh: Dwi Puja Kusuma* PIRAMIDA.ID- Perkembangan media massa di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Utamanya setelah memasuki era reformasi,...

Eksistensi ABRI Sebagai Aktor Kekuatan Politik Pasca Orde Baru

16/11/2022

Oleh: Aulia Sindi Pifua* PIRAMIDA.ID- Berbicara mengenai politik merupakan satu hal yang sangat menarik, namun perlu digarisbawahi juga bahwa tidak...

Perkembangan Politik Pencitraan diselaraskan dengan Perkembangan Demokrasi

11/11/2022

Oleh: Buha Pasaribu* PIRAMIDA.ID- Pencitraan kebijakan atau political imaging, berkembang dengan demokrasi di Indonesia, dimulai dengan pemilihan presiden langsung tahun...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Timsel KPU Kepri Terbentuk, GMKI & GAMKI Tanjungpinang: Junjung Integritas dan Profesional

08/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Lantik PKD, Ketua Panwaslu Dolok Panribuan Ingatkan Jajaran Jaga Integritas

07/02/2023
Edukasi

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

06/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023

Populer

Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
ilustrasi: tirto.id/Gery
Sains

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia