Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Mei 20, 2022
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Cerpen: Firasat

by Redaksi
27/10/2020
in Pojokan
ilustrasi

ilustrasi

99
SHARES
706
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Airin Calandra*

PIRAMIDA.ID- Terpaksa kuhentikan motor, di salah satu minimarket yang berjarak 1 km dari rumahku. Hujan disertai petir membuatku harus mengalah, untuk tidak memaksakan diri menembus lebatnya air yang dicurahkan Tuhan untuk umatnya sore menjelang malam ini.

Namun, tidak enak rasanya berteduh tanpa membeli apa-apa. Kuambil gelas kertas yang memang disediakan untuk menampung kopi instan, dari mesin otomatis yang disediakan pihak minimarket, untuk para pecinta kopi yang berbelanja di tempat itu.

Cappucino, pilihan utamaku. Kopi dengan campuran krim susu, ditambah dua cup kecil gua cair yang diberikan kasir, cukuplah menghangatkan tubuhku yang sedikit kebasahan tadi.

Hujan belum menampakkan tanda-tanda berhenti, justru debitnya semakin bertambah. Sementara, azan magrib telah berkumandang. Untung saja aku sedang tidak sholat. Sambil meminum sisa kopi dari kursi di dalam minimarket, aku mendengar samar kasir perempuan yang tadi melayaniku mengatakan banjir pada rekannya.

Aku melihat ke arah mereka kebingungan, karena dari arah depan tidak ada tanda-tanda air memasuki pintu minimarket.

“Air masuk dari belakang, Kak.” Sepertinya dia mengetahui kebingunganku.

Benar saja, air semakin banyak mengalir.

Bagaimana ini?

Segera kuhabiskan sisa kopi, lalu meminta ijin membawa kursi ke halaman minimarket dan kuletakkan di tempat kosong di belakang galon air dan tabung gas yang tersusun rapi.

Di sisi kiri, kulihat seekor kucing tidur di atas ganset merasa terusik dengan kehadiranku dan seorang pria yang baru datang untuk berteduh juga.

Kucing itu menghampiriku dan mengeong-ngeong, seakan sedang meminta sesuatu padaku.

“Laparkah?” tanyaku pada hewan comel berwarna hitam ke abu-abuan dengan ekor panjang, dan berjenis kelamin betina dengan perut sedikit buncit. Namanya binatang, sudah tentu dia hanya menjawabku dengan eongan.

Aku kembali masuk ke dalam minimarket, melewati genangan air untuk mencari makanan kucing. Terlebih dahulu kutanyakan, apakah ada kabel yang menjuntai ke bawah keoada salah satu karyawan sedang mengangkat kardus.

Setelah membayar makanan kucing tadi, aku pun menuangnya di lantai halaman yang belum terjamah air. Kucing itu makan dengan lahapnya. Setelah itu mengulurkan kepalanya seakan sedang mengucapkan terima kasih.

Tak cukup dengan aksinya itu, dia meletakkan tangan depannya ke pahaku. Aku tahu, dia ingin dibelai. Kuturuti maunya hingga beberapa saat.

Tiba-tiba saja, dia melompat ke pangkuanku, lalu ke atas tabung gas. Mengendus-endut, lalu melihatku dengan pandangan tajam sambil mengeong tak tentu.

Awalnya aku tidak begitu perhatian, tapi tingkahnya tidak mau berhenti. Aku jadi teringat sebuah peristiwa yang kebaca di media sosial, di mana seekor kucing menyelamatkan majikannya dari kebakaran hebat. Kata mereka, firasat kucing sangat tajam. Seketika bulu kudukku berdiri.

“Apakah akan terjadi kebakaran?” tanyaku pada kucing itu yang masih berdiri dan mengeong di atas tabung gas.

“Dari tabung gas, atau listrik?”

Kucing itu hanya mengeong.

Sudah kayak orang gila aku menanyainya, sementara pria yang tadi datang menatapku tegang, seakan dia juga cemas. Lalu pria itu pergi, menambah kecemasan dalam diriku.

Sudahlah, aku ikut pergi juga. Aku ingin memberi tahu karyawan minimarket, tapi ada ragu, karena bisa saja mereka akan menertawakanku.

Sudahlah, aku pulang saja.

Baru saja aku duduk di motor dan memasukan kunci, tiba-tiba listrik padam. Cepat-cepat kuhidupkan motor, yang penting pergi dari sini dan terhindar bahaya walau keadaan gelap gulita.

Lampu motorku, seakan tak mampu membelah gelapnya malam, yang ditambah mati lampu, kularikan pelan dari pada aku terjatuh atau lebih fatal lagi menabrak atau tertabrak.

Sesampainya di gerbang masuk komplek, ada peringatan bahwa air telah menggenangi jalan. Aku harus melewatinya, sebelum air bertambah tinggi. Untungnya rumahku agak ke atas, jika komplek bawah terendam kawasanku masih aman.

Aku pun menerobos air yang sudah melewati pijakan kaki motor matik gendutku.

Jangan mati, jangan mati, jangan mati.

Sepanjang jalan aku berharap mesin motor tidak mati. Hingga akhirnya sampai ke rumah dengan keadaan selamat.

Keesokan harinya, tidak ada kejadian apa-apa di minimarket itu. Namun aku bersyukur lekas pulang, karena jika lebih lama aku akan tidur di jalan karena air telah setinggi leher orang dewasa.


Penulis merupakan member di Komunitas Bisa Menulis. 

Tags: #asyik#belajar#cerpen#menulis
Share40SendShare

Related Posts

Musik Disco, Bagaimana Asal Mula Terbentuknya?

17/05/2022

PIRAMIDA.ID- Musik disko dapat digambarkan sebagai genre musik yang mengandung unsur funk, soul, pop, dan salsa. Musik ini bermula di...

Lavender, Tanaman Berkhasiat yang Dimanfaatkan Sejak Ribuan Tahun Lalu

06/05/2022

PIRAMIDA.ID- Lavender menjadi salah satu tanaman yang terkenal dan digunakan sejak dahulu kala. Tanaman ini memiliki sifat antimikroba. Biasanya dimanfaatkan...

Regulasi Rokok Elektrik Mau Dinamai Apa?

05/05/2022

PIRAMIDA.ID- Ada banyak perokok yang meninggalkan rokok begitu saja. Tapi kampanye adiksi rokok terus bergema. Hingga akhirnya muncul dorongan agar...

Keliru

03/05/2022

Oleh: Rina Adriani Silalahi* PIRAMIDA.ID- Aku menatap ke bawah, tertegun selama hampir lima detik. Angka pada layar timbangan digital miliknya...

Mengapa Februari Lebih Pendek Dibanding Bulan-bulan Lainnya?

25/04/2022

PIRAMIDA.ID- Alasan Februari lebih pendek dari bulan-bulan lainnya berkaitan dengan sejarah bagaimana kita mengukur dan membagi tahun. Kita tahu bahwa...

Surat Cinta dari Kuburan

29/03/2022

Oleh: Yudhie Haryono* PIRAMIDA.ID- Minggu pagi yang syahdu. Kuterima surat dari sahabat. Ia yang merindu pada kejayaan nusantara. Aku menangis...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Resmob Manado Amankan Minuman Alkohol Tanpa Izin Penjualan

19/05/2022
Berita

Tim Resmob Polres Tomohon Amankan ART Pelaku Pencurian Uang Ratusan Juta Milik Majikannya

19/05/2022
Berita

Bangun Budaya Literasi Desa, KPPM Univ. Nommensen Medan Aktifkan Kembali Pandopo Literasi Desa Garoga

19/05/2022
Berita

Polsek Wanea Gencarkan Patroli “Silau Mata” Mencegah Gangguan Kamtibmas

18/05/2022
Berita

Polda Sulut Dorong Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

18/05/2022
Berita

Polsek Tenga Amankan Pelaku Penganiayaan Terhadap Kedua Orang Tua Kandung

18/05/2022

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

Populer

Berita

Wakil Gubernur Dukung Konsultasi Wilayah GMKI Sulawesi Tengah

17/05/2022
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

GMKI Pematangsiantar-Simalungun Sukses Laksanakan kegiatan MABIM

16/05/2022
Berita

Kapolda Sulut Menjadi Narasumber dalam Simposium Paskah Nasional di Talaud

16/05/2022
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Berita

Polsek Singkil Laksanakan KRYD dan Operasi Yustisi untuk Minimalisir Penyebaran Covid-19

15/05/2022

PUSAT PERLENGKAPAN LAUNDRY TERLENGKAP DI SULAWESI UTARA

PUSAT PERLENGKAPAN LAUNDRY TERLENGKAP DI MANADO
PUSAT PERLENGKAPAN LAUNDRY TERLENGKAP DI SULAWESI UTARA
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID - Designed by: Bang Ze

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID - Designed by: Bang Ze