Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 1, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dunia

Made-in (Negara) Mana? Peringkat Negara-Negara dengan Label Paling Dihormati

by Redaksi
04/07/2021
in Dunia
107
SHARES
767
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Akhyari Hananto*

PIRAMIDA.ID- Ketika kita melihat label baju yang kita pakai, dan ada tulisan “Made in Bangladesh”, apa yang biasanya terlintas dalam benak kita? Bagi kebanyakan dari kita, reputasi untuk setiap negara ada di otak kita.

Bisa jadi, kemeja ‘made-in Bangladesh’ punya kualitas yang sama yang made-in Jerman atau made-in Brasil, tapi ketiganya akan menimbulkan persepsi yang berbeda di benak konsumen dan secara keseluruhan, pandangan ini memiliki dampak besar pada kesuksesan produk tersebut di pasar internasional.

Ketika kita membeli produk-produk made-in Bangladesh, misalnya, maka tak bisa dimungkiri pasti di benak kita akan terlintas negara Bangladesh dengan segala macam tantangannya, sejarahnya, juga reputasinya selama ini. Dan ini memengaruhi secara signfikan persepsi kita akan apapun produk made-in Bangladesh, seberapa bagusnya pun kualitasnya.

Jika bicara tentang reputasi dan kualitas sebuah produk, bisa jadi label “Made In Germany” (atau diartikan dengan “Dibuat di Jerman” atau “Buatan Jerman” adalah label yang membangkitkan persepsi kualitas, efisiensi, dan kepercayaan akan produk tersebut.

Mengapa? Seolah-olah, karena desain, kualitas, dan daya tahan, “made-in Germany” adalah yang terbaik di dunia, dan dunia memercayai reputasi Jerman.

Beberapa tahun lalu, hal ini diketahui dari hasil survey yang dilakukan oleh Statista, sebuah lembaga statistik dan riset pasar yang berbasis di Hamburg, Jerman, yang menunjukkan bahwa konsumen di banyak negara sangat menghormati dan memandang tinggi kehebatan Jerman dalam memproduksi berbagai produk, lebih tinggi dibandingkan negara manapun.

Survei Statista tesebut yang dilakukan bersama Dalia Research, sebuah lembaga riset pasar yang berbasis di Berlin, Jerman, yang membuat daftar negara-negara yang paling dihormati, dalam hal kualitas dan reputasi produk atau, di mana frasa “Made In (negara)” memiliki citra paling positif.

Survey ini lebih dari 43.000 responden di 52 negara di berbagai belahan dunia. Dalam menyusun Made-in-Country-Index (MICI) ini, setiap responden diberi kesempatan untuk menilai dan menyebut tiga negara yang paling bagus dalam kualitas produknya.

\

Secara keseluruhan, produk-produk made-inJerman berada di posisi teratas. Kebanyakan responden memuji kualitas dan standar keamanan yang tinggi dari produk-produk buatan Jerman.

“Jerman memiliki brand yang sangat kuat dan selalu berorientasi pada kualitas produknya,” kata Nicolas Loose, kepala riset pasar Statista.

“Seperti Volkswagen, atau seperti Lufthansa, merek-merek ikonik itu memunyai pada reputasi yang kuat.”

Statista menyusun penelitian untuk menemukan bagaimana orang-orang di berbagai negara memandang citra produk dan barang yang dibuat di negara lain, dan gagasan itu datang langsung dari pendiri dan CEO Statista, Friedrich Schwandt.

Ada hal yang menarik, yakni China, yang dalam survey ini menempati urutan terakhir. Di dalam negeri, China menempati peringkat #1 sebagai produsen barang yang paling dihormati di antara orang-orang China daratan. Namun di Hongkong, responden memberi peringkat paling buruk di China.

Namun, satu hal penting adalah banyak responden survei yang merasa produk-produk made-in China sesuai dengan harganya yang terjangkau.

Posisi Indonesia

Dalam survey ini, posisi Indonesia masih berada di bawah, tepatnya peringkat 4 dari bawah. Banyak hal yang harus terus dilakukan oleh segenap komponen bangsa ini untuk tidak hanya terus menaikkan reputasi produk-produk Indonesia, namun juga reputasi Indonesia secara keseluruhan.

Mari kita bayangkan sebuah adegan berikut.

Seorang ibu warga negara Thailand sedang berbelanja di sebuah supermarket di negeri gajah putih tersebut. Sang ibu ingin membeli jajanan ringan untuk anak-anaknya di rumah. Dia berhenti di sebuah rak yang berisi snack-snack dengan kemasan yang menarik, harganya kurang lebih sama antara snack satu dengan snack lainnya.

Selain kemasannya, yang membedakan adalah labelnya. Satu made inAustralia, satu lagi made inIndonesia. Kira-kira, si Ibu ini akan membeli made-in yang mana?

Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah, apa yang terlintas dalam benak orang Thailand jika disebut nama “indonesia’? Apakah hal-hal yang baik, atau malah sebaliknya.

Inilah pentingnya membangun reputasi bangsa kita, untuk terus menyuarakan hal-hal yang baik secara taktis, dan terus menerus. Dalam banyak hal, reputasi Indonesia di ranah global masih kalah dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Bayangkan, dalam ranking Best Countries for Adventure 2021yang dipublikasikan oleh USnews.com, Indonesia yang harusnya memenangkan semua hal terkait penjelajahan alam, kalah dibandingkan Thailand, Malaysia, Filipina, bahkan Singapura yang kecil itu.

Sekali lagi, hal ini bukan berarti pengalaman adventure yang ditawarkan Indonesia kalah dibandingkan negara-negara tersebut, melainkan karena reputasi Indonesia di dunia global masih harus ditingkatkan secara dramatis.

Pun terkait made-in indonesia, marketing dan promosi saja takkan cukup, kecuali juga harus diimbangi dengan membangun reputasi dan branding positif Indonesia. Reputasi sebuah bangsa memiliki nilai ekonomi yang tidak perlu dipertanyakan lagi bagi negara bersangkutan, seperti halnya bagi organisasi dan individu.

Ini didasarkan pada emosi dan akal, produk dari kesan kita tentang tindakan suatu bangsa dan komunikasinya, serta persepsi, stereotip, pengaruh, dan pengalaman langsung kita yang mendalam akan negara tersebut.

Sebuah studi yang tentu reputasi negara yang dirilis oleh Reputation Institute and Argyle Public Relationships yang berbasis di Kanada, menyebutkan bahwa setidaknya ada tiga faktor penting dalam membangun persepsi sebuah negara di ranah internasional, yakni tentang kualitas lingkungan hidup negara bersangkutan, lalu kualitas pemerintah dan cara memerintahnya (governance in public safety, ethics, international responsibility, social and economic policies), dan ekonomi (tenaga kerja terdidik dan andal, kontribusi terhadap budaya global, produk dan layanan berkualitas tinggi).

Referensi:

“The Best Countries for Adventure, Ranked.” U.S. News & World Report, U.S. News & World Report, www.usnews.com/news/best-countries/adventure-rankings.

Daniel Tisch. Originally published on Policy Options July 5, 2017. “What Gives a Nation a Great Reputation?” Policy Options, 13 Apr. 2021, policyoptions.irpp.org/magazines/july-2017/what-gives-a-nation-a-great-reputation/.

Desjardins, Jeff. “The World’s Most Respected ‘Made In’ Labels.” Visual Capitalist, 12 Mar. 2019, www.visualcapitalist.com/respected-made-in-labels-country/.

“Made In Where? The 12 Countries With The Best Reputation.” Forbes, Forbes Magazine, www.forbes.com/pictures/58d92fa04bbe6f0e55895385/made-in-where-the-12-coun/?sh=56ee2afad3aa.(*)


Good News From Indonesia

Tags: #brand#citranegara#made-in
Share43SendShare

Related Posts

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025

PIRAMIDA.ID - Dalam sebuah wawancara eksklusif yang berlangsung di Mall Atrium Senen, Jakarta Pusat, Fawer Sihite menegaskan bahwa perang antara...

Kebahagiaan Berasal dari Keyakinan dalam Diri

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Pernahkah Anda berkata pada diri sendiri saat marah, ‘Saya tidak boleh marah?' Atau mungkin ketika Anda merasa sedikit sedih,...

Mengapa Orang Terlihat Serius dan Tidak Tersenyum di Foto-foto Kuno?

30/04/2023

PIRAMIDA.ID- Foto-foto pertama diambil pada akhir tahun 1820-an. Tetapi sampai tahun 1920-an, tampaknya orang-orang mulai “belajar” tersenyum saat di foto....

Bagaimana Asal Usul Jabat Tangan?

02/04/2023

PIRAMIDA.ID- Kita sudah begitu terbiasa berjabat tangan dengan orang lain, kita hampir tidak memikirkan bagaimana, di mana, dan mengapa kebiasaan...

Marcus Aurelius: Kaisar Romawi Baik Hati yang Juga Seorang Filsuf

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Marcus Aurelius lahir pada 26 April 121 Masehi di Roma dengan nama lahir Marcus Annius Verus. Perjalanan hidupnya membuat...

Melihat Penghasilan Lenin dan Stalin

22/08/2022

PIRAMIDA.ID- Ketika para pemimpin Soviet pertama berkuasa, mereka menyiarkan slogan-slogan seperti “Tanah untuk Petani! Pabrik untuk Para Pekerja!” dan berjanji bahwa...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
domain publik
Dialektika

Daoed Joesoef, Hakikat Pendidikan, dan Nilai Keindonesiaan

17/09/2021
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba