Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Desember 2, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Perbedaan Dualisme Yang Indah

by Redaksi
07/06/2020
in Dialektika
99
SHARES
706
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Emi Lidia Nadeak*

PIRAMIDA.ID- Kalau kalian pernah mendengar alasan Najwa Shihab melibatkan banyak tenaga perempuan pada acaranya, yaitu “Narasi”, salah satu alasannya adalah kaum perempuan lebih teliti.

Perempuan lebih teliti dari pada laki-laki – itu baru satu unsur saja yang membedakan perempuan dan laki-laki.

Mengapa demikian?

Itu karena otak laki-laki tidak sama dengan otak perempuan. Berdasarkan anatomi otak, otak perempun mempunyai daya memori lebih tajam dibandingkan dengan memori otak laki-laki. Ketajaman tersebut yang membuat kaum perempuan lebih teliti dibandingkan kaum laki-laki.

Menurut pengamatan Cynthia Ozik, bahasa yang digunakan kaum perempuan dan kaum laki-laki berbeda. Kaum perempuan pada umumnya dalam menggunakan bahasa memilih kata-kata yang mengekspresikan keramahan, bujukan, kelembutan, dan keceriaan.

Kaum laki-laki bahkan sebaliknya, mereka lebih senang menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ketegasan, kekuasaan, otoriter dengan dibalut humor. Kata-kata yang mengekspresikan kelembutan dan bujukan hanya digunakan oleh sedikit laki-laki. Itulah sebabnya, perempuan lebih romatis dan mudah riang dibandingkan dengan laki-laki.

Tetapi akan terasa indah ,nyaman, dan teduh apabila perempuan dan laki-laki mau menggunakan bahasa yang meneduhkan jiwa.

Otak perempuan juga punya ruang bahasa lebih luas dibandingkan dengan otak laki-laki, itulah yang menyebabkan laki-laki lebih pendiam dibandingkan dengan perempuan. Pada umumnya perempuan suka bicara bahkan dikatakan cerewet, sedangkan laki-laki aktif sebagai pendengar. Ketika terjadi pertengkaran antara perempuan dan laki-laki yang banyak bicara dan mengeles adalah perempuan. Demikian pula dalam hal meggosip, perempuan lebih aktif dan kreatif. Ini segi negatifnya.

Ruang bahasa yang terdapat pada otak perempuan membuat perempuan cenderung lebih punya minat menulis dan suka membaca dibandingkan dengan laki-laki. Baik itu menulis “dear diary” atau membaca novel, cerpen, juga quotes-quotes yang membuat jiwa dan pikiran semakin tenang.

Tentu ini sangat positif. Teori kekurangminatan laki-laki pada bidang menulis dapat saya temukan faktanya pada salah satu kegiatan lomba menulis yang saya ikuti dan diselenggarakan oleh PMKRI Cab. Pematangsiantar yang dilaksanakan pada bulan Mei lalu.

Dari hasil pengumuman pemenang lomba, yakni yang berhasil meraih kemenangan adalah kaum perempuan. Bukan tanpa sebab, anggota yang mengikuti lomba semuanya perempuan. Hal ini merupakan salah satu yang tampak jelas saya rasakan.

Makhluk yang bergender laki-laki adalah makluk yang mampu menggunakan pikirannya, sehingga segala tindakannya bernalar dan nalar adalah sumber kekuatan yang melakukan berbagai hal, termasuk mendapatkan kekuasaan – apa yang mereka inginkan.

Semuanya itu dapat dicapai karena berfondasikan jiwa yang terang dan kuat. Faktor-faktor tersebut membuat laki-laki hidup di luar wilayah kaum perempuan. Dan kaum perempuan dengan setia, tulus, penuh kasih sayang merawat dan mendidik serta melayani.

Coba bayangkan perempuan setiap hari melakukan pekerjaan yang bersifat motherhood, mendidik anak-anaknya, melayani keluarganya dan banyak lagi pekerjaan yang harus dilakukan tanpa memikirkan imbalan.

Apa yang meraka lakukan itu jelas-jelas menunjukkan bahwa perempuan punya nilai-nilai moral sangat tinggi dan memiliki jiwa terang  sebagai kekuatannya.

“Apa pun itu yang jelas  perbedaan antara laki-laki dan perempuan adalah perbedaan dualisme yang indah,” demikian pendapat Fred Hopgood dalam bukunya yang bejudul “Why Males Exits”.

Keindahan itu yang membuat perempuan dan laki-laki saling tertarik, seperti halnya burung merak jantan berbulu sangat indah membuat merak betina yang berbulu biasa terpikat untuk bercinta dengan si merak jantan. Keindahan yang sama, bibir merah perempuan membuat laki-laki yang berbibir hitam lebih tertarik padanya dan ingin mengecupnya. Itulah sebabnya, perempuan menggunakan lipstick sedangkan laki-laki tidak.

Banyak perempuan yang enggan atau mungkin tidak berani mengambil kesempatan untuk membebaskan jiwanya. Atau kalau mereka mengingankannya, mereka tidak mau secara terang-terangan.

Sikap ini menunjukkan bahwa mereka beranggapan bahwa jiwa mereka bukan miliknya sendiri, tetapi kaum laki-laki. Penipuan diri akan membuat jiwa siapa saja terus-menerus dalam kegelapan. Seharusnya, semua perempuan harus berani.


Penulis merupakan mahasiswa Universitas HKBP Nommensen. Founder Komunitas Kartini Indonesia (Kokasi).

Share40SendShare

Related Posts

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

RUU Omnibus Law Kesehatan: Keberadaan, Tantangan dan Peluang

27/03/2023

Oleh: Cornelius Corniado Ginting, S.H. PIRAMIDA.ID- Badan Legislasi (Baleg) DPR telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kesehatan Omnibus Law dibawa...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Pemerintah Jangan Dikelola Seperti Perusahaan Rentenir

02/12/2023
Berita

Indonesia Berduka,Kodrat Shah Ketua PP Sumut Tutup Usia

01/12/2023
Berita

PAC Bosar Maligas Siap Menangkan Elkananda Shah di Pemilu 2024

29/11/2023
Berita

Raup Puluhan Juta Per Hari, Narkoba Salim Tantang Polres Simalungun

27/11/2023
Berita

Dana BOS SMA Bintang Timur Patut Dipertanyakan,Kepsek Malah Diam

27/11/2023
Berita

Rumah Baca Pelita Bangsa Sukses laksanakan Fun Games Teacher Day

26/11/2023

Populer

Berita

Peristiwa Keributan di Bitung, Ketua Umum GMKI: Kita Semua Bersaudara

26/11/2023
Berita

PAC Bosar Maligas Siap Menangkan Elkananda Shah di Pemilu 2024

29/11/2023
Berita

Dana BOS SMA Bintang Timur Patut Dipertanyakan,Kepsek Malah Diam

27/11/2023
Berita

Raup Puluhan Juta Per Hari, Narkoba Salim Tantang Polres Simalungun

27/11/2023
Dialektika

Kesehatan Mental & Jiwa dalam Perspektif Sosiologi & Hukum

05/07/2022
Berita

Pemerintah Jangan Dikelola Seperti Perusahaan Rentenir

02/12/2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2023 Piramida ID

Rotasi Barak Berita Siantar Berita Simalungun Danau Toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2023 Piramida ID

Rotasi Barak Berita Siantar Berita Simalungun Danau Toba