Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, November 18, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Santri “Zaman Now” Berdakwah Tanpa ‘Berdakwah’

by Redaksi
23/10/2020
in Edukasi
98
SHARES
702
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Dalam era digital ini, banyak da’i muda lulusan pondok-pondok pesantren berdakwah dengan cara yang tidak tradisional. Umumnya, mereka menarget kaum muda agar lebih serius pada agama tanpa membuat mereka merengut.

Berdakwah diiringi musik, kerap dituding tidak serius. Berdakwah melibatkan komedian, dianggap nyeleneh. Berdakwah dengan menampilkan pemuda tersesat, menuai gelengan. Namun, bagi Husein Ja’far Al Hadar, semua adalah jalan dakwah, perkara serius yang ia tekuni dalam beberapa tahun ini.

“Misi dakwahnya justru dominan sebenarnya. Adapun canda yang dibawakan oleh stand-up komedian ataupun musik yang dibawakan oleh musisi-musisi yang saya ajak, itu hanya untuk mencairkan suasana dan untuk membuat delivery dakwahnya semakin mengena,” ujar pria berusia 32 tahun itu.

Husein Ja'far Al Hadar memilih lewat media digital dan media sosial. Ia juga aktif berdakwah bersama Majelis Lucu Indonesia dan Gerakan Islam Cinta. (Foto: Husein Ja'far Al Hadar/dokumen pribadi)
Husein Ja’far Al Hadar memilih lewat media digital dan media sosial. Ia juga aktif berdakwah bersama Majelis Lucu Indonesia dan Gerakan Islam Cinta. (Foto: Husein Ja’far Al Hadar/dokumen pribadi)

Husein mulai berdakwah lewat tulisan belasan tahun silam. Seiring berkurangnya minat baca pada media cetak, santri pondok pesantren tradisional Bangil, Jawa Timur itu, kemudian merambah media digital dan sosial.

Ia juga mengajak Majelis Lucu Indonesia, membuka panggung bagi pemuda tersesat, aktif dalam gerakan Islam Cinta, dan berdialog antaragama.

Gaya penyampaiannya yang tenang dan santai membuat anak muda, yang menurut Husein bukan pemuda masjid, berani mengajukan pertanyaan terkait Islam. Pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan diajukan kepada ustadz atau dalam majelis taklim.

Menurut Husein, di situlah ia merasa perlu ada. Kalau kemudian pemuda itu lebih serius beragama, dan mulai ke masjid, tugasnya beralih ke ustadz atau imam di masjid.

“Saya percaya bahwa dakwah kepada anak muda itu perlu disampaikan dengan cara yang sesuai dengan anak muda yaitu menyenangkan salah satunya,” ujar Husein.

Dakwah yang menyenangkan bagi anak muda juga menjadi pegangan Muchammad Yasir Arafat. Pemuda usia 28 tahun yang akrab dipanggil Aro ini mengelola “All About Santri”, disingkat “Ala Santri.” Ia memilih media sosial untuk memperkenalkan kehidupan sehari-hari santri, baik yang masih mondok maupun yang sudah lulus.

Dengan Ala Santri, pandangan miring banyak orang tentang santri, dan pondok pesantren berubah, kata Aro, yang sejak tingkat SD nyantri di Yayasan Ali Maksum di Krapyak, dekat Yogyakarta. Gaya dakwah Aro mengena sehingga banyak remaja yang mau menimba ilmu di pesantren atas keinginan sendiri. Bukan paksaan orangtua.

“Anak-anak yang mau masuk pesantren itu memang karena kemauannya sendiri. Dan itu, mereka lihat akun santri-santri itu. Akhirnya mereka ada keinginan untuk mondok di pesantren,” tuturnya

Ahmad Romzi adalah asisten staf khusus presiden dengan gugus tugas pondok pesantren. Ia lulusan ponpes dan kini menjabat direktur ponpes Al Shighor yang berbasis di Cirebon, tetapi tersebar di Lampung dan Kalimantan. Bidang dakwah yang ia geluti adalah menggerakkan semangat wirausaha secara Islami.

“Sekarang banyak pesantren yang memang concern-nya di-entrepreneurship (wirausaha), membekali santrinya dengan semangat entrepreneurship. Kita berharap ke depan santri bisa kuat secara ekonomi sehingga mendakwahkan agama bisa jauh lebih tenang,” papar Ahmad Romzi.

Romzi menambahkan, profesi santri ke depan juga tidak melulu bidang agama. Begitu keluar dari ponpes, santri sekarang menyebar ke berbagai penjuru dunia, menimba ilmu bukan saja ke kawasan Timur Tengah, tetapi juga ke negara-negara Barat, memungkinkan mereka memilih profesi yang paling diminati.

“Ada yang start business, ada yang mulai jual beli online. Ada yang fokus mengelola website, kasih pelatihan ke UMKM untuk bikin website, sekaligus jadi konsultan. Jadi, sekarang sudah keren-kerenlah santri,” kata Romzi.

Dengan profesi pilihan, santri-santri zaman now itu kemudian berdakwah. Tanpa harus berada di masjid atau majelis taklim, tanpa mengenakan baju koko atau jubah, dan tanpa kopiah, mereka berdakwah tanpa ‘berdakwah.’


Source: VOA Indonesia.

Tags: #dakwah#Islam#nusantara#toleran
Share39SendShare

Related Posts

Budaya Adat di Lingkungan Masyarakat Era Modern saat ini

15/11/2025

PIRAMIDA.ID-Dalam kehidupan Masyarakat era modern, budaya adat sering kali terpinggirkan oleh pengaruh media sosial dan perkembangan teknologi pada saat ini....

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita Oleh: Edis Galingging Geliat sektor pariwisata pacu terus pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Tampaknya...

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Edukasi

Budaya Adat di Lingkungan Masyarakat Era Modern saat ini

15/11/2025
Berita

Komrad Pancasila: Hormati Keputusan Pemerintah, Tapi Jangan Abaikan Luka Sejarah

12/11/2025
Berita

Penetapan Tersangka Roy Suryo dkk, Rumah Milenial Indonesia DKI Jakarta Apresiasi Polda Metro Jaya

10/11/2025
Berita

KOMRAD PANCASILA APRESIASI LANGKAH TEGAS POLDA METRO JAYA AKHIRI KEGADUHAN PUBLIK TERKAIT ISU IJAZAH PALSU JOKOWI

08/11/2025
Berita

Komrad Pancasila Apresiasi BNN: Operasi di Kampung Bahari Bukti Nyata Amanah Presiden Prabowo

06/11/2025
Berita

Kapolres AKBP Marganda Aritonang Dukung Penuh Gelaran Fun Run Simalungun 2025

03/11/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx