Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Juli 12, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Dinasti Politik Dominasi Pilkada Serentak

by Redaksi
26/10/2020
in Sorot Publik
98
SHARES
699
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Hasil riset Nagara Institute menunjukkan calon dari dinasti meningkat menjadi 124 calon pada pilkada serentak, 9 Desember 2020 nanti, dari 86 calon pada 2015, 2017, dan 2018.

Peneliti dari lembaga kajian Nagara Institute, Febriansyah Ramadhan, mengungkapkan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Indonesia pada 2005-2014, kandidat yang berasal dinasti politik hanya 59 orang. Namun jumlahnya meningkat drastis setelah keluar putusan Mahkamah Konstitusi pada Juni 2015.

Jumlah calon kepala daerah dari dinasti politik pada pilkada 9 Desember nanti, tercatat 124 calon. Angka itu naik dari 86 calon pada 2015, 2017, dan 2018.

Dari 124 orang tersebut, terdapat 67 laki-laki dan 57 perempuan. Dari 57 calon perempuan itu, sebanyak 29 orang adalah istri dari kepala daerah atau petahana sebelumnya.

Febriansyah menambahkan lebih dari 80 persen dari 29 istri ini rata-rata suami mereka adalah kepala daerah yang sudah habis masa jabatannya karena sudah dua periode menjabat. Karena itu, sang istri yang maju dalam pilkada.

Menurut kajian itu, kekuasaan di tingkat daerah cenderung dipegang oleh keluarga penguasa politik yang sama. Pola ini, kata Febri, ditemukan di beragam daerah, baik itu di Jawa, Sumatera, atau Indonesia bagian timur.

“Cuma bedanya itu adalah suaminya kepala daerah informal dan istrinya adalah kepala daerah formal. Sehingga di situ ada kebijakan yang kemudian dibahas di tingkat keluarga atau di dalam rumah pribadi,” kata Febriansyah, dalam diskusi mengenai dinasti politik pada pilkada serentak 2020.

Dari 124 calon itu, paling banyak adalah untuk jabatan bupati (57 orang), disusul wali kota (20 orang), dan gubernur (5 orang).

Febriansyah mengatakan Sulawesi Selatan adalah daerah yang memiliki dinasti politik paling banyak, yakni 12 calon. Kemudian disusul oleh Sulawesi Utara (11 calon), Jawa Tengah (10 calon), dan Jawa Timur (9 calon).

Nagara Institute merekomendasikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera mengevaluasi Undang-undang Partai Politik. Khususnya berkaitan dengan syarat orang yang akan dicalonkan menjadi kepala daerah.

Berdasarkan hasil riset Nagara Institute, lanjutnya, masyarakat Indonesia sudah menganggap dinasti politik merupakan hal lazim. Buktinya adalah dari 124 kandidat yang akan bertarung dalam pilkada 9 Desember, ternyata pemain lamanya hanya 22 orang. Sisanya, yaitu 102 orang, adalah istri, anak, atau keponakan dari para petahana.

Riset Nagara Institute juga menemukan fakta Partai Golongan Karya menempati urutan pertama yang mengusung dinasti politik sebanyak 12,9 persen, disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (12,4 persen), dan Partai Nasional Demokrat (10,1 persen). Dalam hal partai yang mengusung calon kepala daerah non-kader, Partai Nasional Demokrat menempati posisi teratas sebanyak 13,1 persen, diikuti PDIP (11,7 persen) dan Partai Hati Nurani Rakyat (9,7 persen).

Menurut Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Djohermansyah Djohan, ada beberapa cara untuk membatasi politik kekerabatan atau dinasti politik. Pertama, calon kepala daerah harus menjadi anggota atau pengurus partai yang mencalonkan dirinya minimal lima tahun. Selain itu, kandidat kepala daerah harus memiliki pengalaman kerja publik supaya memahami bagaimana mengurus masyarakat.

Ketika partai politik ingin menyaring bakal calon kepala daerah harus dilakukan uji publik sebelum partai mengambil keputusan siapa yang layak untuk dicalonkan menjadi kepala daerah.

“Saya juga mengusulkan syarat pendidikan kita tingkatkan bagi calon-calon kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk mencegah dinasti politik yang seklahnya nggak jelas bisa kita setop. Naikkan syarat pendidikannya paling kurang S1,” ujar Djohermansyah.  

Selain itu, lanjut Djohermansyah, adalah menaikkan syarat umur minimal untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Dia mengusulkan untuk kandidat bupati dan wali kota umur calon paling tidak 35 tahun dan minimal 40 tahun untuk menjadi calon gubernur.

Kemudian perlu ada larangan rangkap jabatan. Kepala daerah tidak boleh menjadi pengurus partai karena itu akan membuat yang bersangkutan dapat merekomendasikan supaya kerabatnya bisa dicalonkan.

Djohermansyah juga mengusulkan kepala daerah yang istri atau anaknya maju dalam pilkada harus mengajukan cuti di luar tanggungan negara selama masa kampanye.

Pejabat pemerintahan yang kerabatnya maju dalam pilkda untuk level yang lebih rendah juga harus cuti di luar tanggungan negara selama periode kampanye. Dia mencontohkan Presiden Joko Widodo mestinya cuti di luar tanggungan negara karena menantu dan putranya ikut dalam Pilkada 2020.


Source: VOA Indonesia.

Tags: #dinastipolitik#kepaladaerah#pilkada
Share39SendShare

Related Posts

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Dana Desa Bukit Rejo Dipertanyakan, Pangulu Pilih Bungkam

01/03/2024

Piramida.id|Simalungun – Ricardo Nainggolan Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meragukan kebenaran alokasi dana desa nagori Bukit Rejo, kecamatan...

Lokasi Peredaran Narkoba Bangsal Diramaikan Polisi,Kenziro Pucat

20/02/2024

Piramida.id|Siantar – Kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, mendadak padat, Jalan Raya Wahidin pun spontan dipadati kendaraan dan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025
Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025

Populer

ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Sains

Ada Berapa Banyak Bintang di Langit

01/12/2021
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba