Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Kenapa Rokok Kretek Dimusuhi Dunia?

by Redaksi
16/06/2021
in Pojokan
100
SHARES
711
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Rokok kretek sebagai produk khas Indonesia telah dikenal sejak lampau dan telah memberi nilai ekonomi lebih bagi bangsa kita. Rokok dengan bahan dasar tembakau serta cengkeh ini sangat berkarakter dibanding dengan produk olahan tembakau dari belahan dunia lain.

Indonesia yang dikenal dengan beragam jenis tembakaunya, sangat potensial menghadirkan citarasa yang beragam untuk menunjang resep produk kretek. Terlebih lagi unsur cengkeh yang telah memiliki sejarah panjang di peta perdagangan dunia.

Secara ekonomi, kebutuhan akan cengkeh untuk industri kretek terserap jauh lebih tinggi dibanding untuk kebutuhan bumbu dan parfum. Tak heran jika harga jual cengkeh selalu lebih menguntungkan dibanding rempah lainnya.

Setiap tahun, negara mendapatkan pemasukan triliunan rupiah dari sektor industri kretek yang sebagian besar bahan bakunya tersedia di dalam negeri, termasuk pula pasarnya. Para petani dimakmurkan berkat adanya industri rokok yang khas dari tanah nusantara ini.

Sebagai negara penghasil tembakau, Indonesia kerap menjadi sorotan pasar tembakau dunia, tidak ada negara lain yang memiliki kemajemukan tembakau yang Indonesia punya. Beberapa negara dunia mengimpor tembakau dari Indonesia, baik untuk cerutu maupun untuk bahan baku rokok putihan.

Rokok kretek telah mengakar secara sosial dan budaya di masyarakat. Rokok khas ini memilki pula konsumen yang loyal. Berkat citarasanya yang sangat mengena dengan selera orang Indonesia. Pasar inilah yang pada gilirannya menjadi incaran banyak pihak.

Industri farmasi dunia serta industri rokok dunia sangat memiliki perhatian terhadap pasar rokok yang begitu menjanjikan di negeri kita. Bagaimana tidak, kadar nikotin pada tembakau Indonesia jauh lebih berkarakter dibanding jenis tembakau yang ada di negara-negara penghasil lainnya.

Faktor tanah, iklim, sistem budi daya, serta etos masyarakatnya, ini semua sangat mendukung keberadaan kretek sebagai komoditas primadona. Tentu saja, perputaran ekonomi negara sangat tertopang berkat adanya pemasukan dari cukai rokok.

Konyolnya kemudian, atas ketergiuran terhadap pasar dari komoditas primadona ini, para pemain di industri farmasi dan rokok dunia memainkan siasat untuk menguasai perputaran cuan dari sektor kretek.

Didoronglah skenario pengendalian (FCTC) tembakau dengan menggunakan corong rezim kesehatan dunia (WHO). Traktat ini merupakan perjanjian untuk mengontrol penggunaan tembakau dan rokok di seluruh dunia. Dengan dalih kesehatan, siasat ini telah membuat 177 negara meratifikasi traktat tersebut.

Tembakau dicipta menjadi barang yang membahayakan di mata dunia, digadang-gadang sebagai penyebab utama dari persoalan kesehatan, biang kerok dari segala penyakit mengerikan. Rokok dipandang produk mematikan melebihi junk food atau produk konsumsi lainnya. Intinya, rokok didorong oleh skenario itu sebagai musuh dunia.

Di dalam negeri sendiri, gerakan antirokok mendapatkan suntikan dana yang sangat besar untuk memainkan skenario permusuhan terhadap rokok dan tembakau. Tentu saja, skenario memusuhi rokok ini menyasar rokok kretek yang telah menjadi sumber devisa dan penghidupan masyarakat.

Sebagian besar masyarakat termakan oleh isu yang dimainkan antirokok. Tak dipungkiri, dalih kesehatan menjadi instrumen yang jitu untuk mempengaruhi nalar masayarakat. Bahkan para pemangku kebijakan banyak yang tak menyadari skenario besar di balik isu-isu yang dimainkan antirokok.

Walhasil, produk kretek kini tak lagi dipandang sebagai komoditas yang memiliki kebermanfaatan lebih. Melulu dipandang mengancam kesehatan masyarakat. Sementara, pemasukan dari cukainya tetap dibutuhkan oleh negara untuk mengongkosi kepentingan kesehatan. Inilah paradoks yang nyata atas keberadaan rokok kretek.(*)


Komunitas Kretek Indonesia

Tags: #kretek#musuhdunia#rokok
Share40SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba