Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Juni 16, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Ketika Hukum Melangit Meninggalkan Kemanusiaan

by Redaksi
13/04/2022
in Dialektika
105
SHARES
749
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Anrico Alamsyah (Karsaksara)

PIRAMIDA.ID- Orang bilang tanah air bernama nusantara adalah tanah surga. Pulau-pulau berjejeran dengan rapinya, kekayaan alam bertaburan di tiap-tiap daerahnya, keberagaman budaya juga bahasa bagai penghias yang semakin melengkapi bahwa tanah yang kita pijak selain menyuguhkan air yang cukup juga menghidangkan berbagai sajian yang memang terdengar seperti tanah surga.

Bahkan di peradaban jauh sebelum hari ini beberapa negara Barat berlomba-lomba ingin memiliki apa yang nusantara miliki, memanfaatkan ramah tamah penduduk kita yang memang memiliki rasa kemanusiaan tinggi dan tidak menolak ketika ada ‘tamu’.

Namun sialnya, keindahan-keindahan yang telah tertuang barusan merupakan nusantara jauh sebelum peradaban hari ini terlepas bagaimana cara negara Barat yang memanfaatkan penduduk Bumiputera. Ya, dulu sekali keindahan itu tercipta.

Hari ini, setelah 76 tahun katanya kita merdeka, apakah kita benar-benar merdeka? Apakah kita berhasil benar-benar hidup nyaman dan aman? Suatu pertanyaan mendasar yang masih berkeliaran dalam pikiran saya. Mengingat berbagai permasalahan yang bagaikan peluru mengintai masyarakat nusantara hari ini.

Kemiskinan, korupsi, penebangan paru-paru bumi, aneka masalah lingkungan, kesenjangan dan masih terlampau banyak untuk disebutkan. Yang memperparah tangis Ibu Pertiwi adalah bagaimana hukum memposisikan porsinya. Karena seringkali hukum di nusantara bertindak tidak sebagaimana mestinya memperlakukan rakyat. Yang berkuasa semakin berkuasa sembari berkelakar bebas dan yang sengsara semakin tak memiliki kuasa akan hidupnya sendiri. Tragis dan miris mengingat bagaimana Nusantara dikenal bagai tanah surga di peradaban sebelumnya.

Hukum yang tercipta juga seringkali dilanggar oleh pembuat hukum itu sendiri dan diperparah dengan merugikan masyarakat biasa. Fenomena mengerikan yang mengakar di nusantara adalah bagaimana para penguasa negara kita semena-mena memakan uang rakyat, menikmati yang bukan haknya.

Padahal sejatinya para wakil rakyat bertugas mengayomi masyarakat agar memiliki kehidupan yang sejahtera. Dan ketika hukum berusaha menenangkan keadaan, hukum seringkali malah kalah dengan uang. Para koruptor memiliki kuasa untuk mempermainkan hukum dengan uang. Suatu kejadian yang menyayat hati mengingat fenomena tentang seorang nenek dituduh mencuri singkong karena hidupnya miskin, sedangkan anak laki-lakinya sakit dan cucunya kelaparan.

Hukum negara kita menuntut nenek tersebut membayar denda sekira 1jt rupiah dan jika tidak mampu membayar, nenek tersebut harus menjalani masa tahanan 2,5 tahun atas nama hukum!

Di negara yang katanya tanah surga beberapa tahun lalu, hari ini ada rakyatnya yang sampai kelaparan dan tidak ada pilihan selain mengambil singkong orang lain, sehingga hukum menjeratnya.

Beruntung saat itu hakim bernama Marzuki memiliki kepedulian dengan membayar denda nenek tersebut dan mendenda masyarakat yang hadir di pengadilan karena telah membiarkan seorang nenek tua sampai kelaparan. Akhirnya nenek tersebut pulang dengan selamat.

Dari dua fenomena tersebut, tampak nyata ketimpangan hukum di negara kita. Padahal jelas sekali tingkat kejahatan yang dilakukan sangat kontras. Para wakil rakyat memakan uang yang bukan haknya dan milik orang banyak.

Sedangkan satunya ada seorang nenek yang memakan singkong orang lain karena memang hidupnya kekurangan dan tidak ada pilihan lain. Tapi hukum di sini saya anggap gagal dalam menempatkan posisinya.

Dari dua fenomena tersebut tampak sangat nyata bagaimana hukum melangit meninggalkan kemanusiaan. Tajam ke bawah tumpul ke atas! Benar kata bapak proklamator kita, Ir.Soekarno bahwa perjuangan kita lebih sulit karena melawan bangsa kita sendiri!

Dua fenomena di atas hanyalah sedikit contoh dari banyaknya ketimpangan-ketimpangan yang menciderai Ibu Pertiwi. Melalui tulisan ini saya menaruh asa yang besar kepada pembaca, khususnya generasi muda agar kelak kita bersama-sama mampu merangkai peradaban yang lebih beradab. Terlebih tidak lama lagi kita akan memperingati Sumpah Pemuda.

Mari bersama menjadi pemuda yang tidak sekadar memperingati Sumpah Pemuda sebagai suatu simbolis dari sejarah yang megah 93 tahun lalu, melainkan ada upaya-upaya yang kita maksimalkan demi terciptanya negara sejahtera.


Penulis merupakan pemuda kelahiran Kota Madiun, Jawa Timur 21 tahun lalu atau lebih tepatnya 25 April 2000. Saat ini Anrico yang akrab disapa Rico sedang menjalani masa pertukaran mahasiswa di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) semester 5. Kampus asal Anrico berada di universitas negeri paling timur Pulau Jawa, yaitu Universitas Jember (UNEJ). Disiplin ilmu yang saat ini dienyam oleh Anrico adalah sosiologi dan Anrico memiliki kecintaan terhadap dunia kepenulisan dan perfilman. Sehingga beberapa karya telah dihadirkan Anrico melalui kolaborasi antara kepenulisan dan perfilman. Beberapa karya Anrico bisa dinikmati di Instagram pribadi miliknya dengan username : @anricoalamsyah

Tags: #Hukum#ibupertiwi#keadilan#nusantara#tumpul
Share42SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba