Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Juli 11, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Pane, Keluarga Maestro dari Sipirok

by Redaksi
20/03/2022
in Dialektika
149
SHARES
1.1k
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Budi P. Hatees*

PIRAMIDA.ID- Tak banyak keluarga di Indonesia yang mampu melahirkan banyak penulis. Di Padang Sidimpuan hanya keluarga Sutan Pangurabaan Pane yang seperti itu.

Jika di Pulau Jawa ada istilah “satu kampung tiga maestro”, di Padang Sidimpuan justru “satu keluarga empat maestro”. Adalah keluarga Sutan Pangurabaan Pane (ayah) dengan tiga anaknya: Sanusi Pane, Armijn Pane, dan Lafran Pane.

Kampung asal mereka dari Desa Pangurabaan, Sipirok, Tapanuli Selatan. Di desa ini, sekarang berdiri Perpustakaan Lafran Pane — sebuah gedung yang dibangun untuk memperingati sosok Lafran Pane, pahlawan nasional pendiri HMI. Cuma, di dalam perpustakaan itu, kau akan kesulitan menemukan buku-buku yang ditulis keluarga Pane tersebut.

Bahkan, pengunjung tak akan bisa menemukan buku yang ditulis Sutan Pangurabaan Pane meskipun buku yang ditulisnya sangat banyak. Dia mendirikan Prnerbit Partopaan di Sipirok, dan seluruhbuku yang diproduksipenerbit itu ditulis oleh Sutan Pangurabaan Pane.

Dia bukan orang yang haus pamor, gila sanjungan. Sutan Pangurabaan Pane sering menulis buku dengan banyak nama: Sutan Pane, S. Pangurabaan, Sutan Pangurabaan, S. Pane, dan lain sebagainya. Orang mengira itu nama banyak orang, tapi ternyata satu orang. Itu menandakan, Sutan Pangurabaan Pane tidak ingin dipuja-puji.

Satu-satunya catatan sejarah tentang dirinya, yaitu saat dia diminta menjadi ahli yang mengemali sosok (wajah) Si Singamangaraja. Pemerintah yang dipimpin Presiden Soekarno menganggap Sutan Pangurabaan Pane paling mengenal sosok Si Singamangaraja karena dia sering berhubungan dengan pahlawan dari Tanah Toba itu.

Hubungan itu terjadi karena Sutan Pangurabaan Pane menjadi juru bicara sekaligus kerani Residen Tapanuli yang berkantor di Padang Sidimpuan saat berdiskusi (berkirim surat) dengan Si Singamangaraja. Sutan Pangurabaan Pane yang menulis surat Residen, menerjemahkan ke dalam bahasa Batak dan aksara Batak, lalu Sutan Pangurabaan Pane bertemu Si Singamangaraja.

Itu terjadi selama perang Toba yang berakhir dengan terbunuhnya Si Singamangaraja pada 1907, dan sejak itu Sutan Pangurabaan Pane berhenti bekerja untuk Residen Tapanuli yang kemudian ibu kotanya dipindahkan ke Kota Sibolga.

Sutan Pangurabaan Pane yang lulus Kweekschool Padang Sidimpuan, memilih menjadi guru dan diberi tugas mengembangkan HIS Muara Sipongi setelah menikahi paribannya boru Siregar asal Sipirok Godang. Di Muara Dipongi ini kemudian.lahir Sanusi Pane dan Armijn Pane — keduanya sastrawan di negeri ini.

Tahun 1908, Sanusi Pane lahir. Saat itu, Sutan Pangurabaan Pane mulai menulis novel berbahasa Batak. Novel pertamanya, disiarkan tahun 1909 sebagai cerita bersambung di surat kabar berbahasa Batak milik Sutan Casayangan. Novel berjudul Toelbok Haleon itu kemudian dicetak menjadi buku sebanyak dua jilid pada 1911 oleh sebuah penerbit di Medan.

Novel itu mengawali tradisi novel moderen berbahasa Batak. Dia ditulis untuk masyarakat pembaca yang juga berbahasa Batak. Tapi, Balai Pustaka kemudian menugaskan Merari Siregar yang orang Sipirok menulis novel Azab dan Sengsara untuk meredam popularitas Toelbok Haleon.

Sayang, orang Batak tak membaca buku berbahasa Melayu itu. Popularitas novel Toelbok Haleon tak terbendung dan dicetak berulang-ulang.

Orang tak punya banyak referensi tentang Sutan Pangurabaan Pane. Orang juga tak punya banyak referensi tentang Sanusi Pane dan Armijn Pane. Orang baru bicara tentang Lafran Pane setelah para aktivis HMI menggali riwayat hidupnya.

Para maestro bermarga Pane ini memang bukan mengejar popularitas. “Saya bukan siapa-siapa,” kata Sanusi Pane saat menolak penghargaan dari Presiden Soekarno.(*)


Penulis lahir di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, pada 3 Juni 1972. Menulis esai di berbagai media dan terkumpul dalam sejumlah buku. Sehari-hari bekerja sebagai peneliti budaya, sosial, politik untuk Institute Sahata dan Tapanuli Database Center for Researd Culture and Social (Tapanuli Database).

Tags: #angkola#armijnpane#HMI#lafranpane#sanusipane#sastrawan
Share60SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025
Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025

Populer

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Sains

Ada Berapa Banyak Bintang di Langit

01/12/2021
Prosesi sertijab PP GMKI/screeshot
Berita

PP GMKI Resmi dikukuhkan, Ini Susunan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020-2022

09/01/2021
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba