Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Juli 12, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Pemimpin yang Melayani

by Redaksi
09/07/2021
in Pojokan
108
SHARES
768
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Frans Sipayung

PIRAMIDA.ID- Konsep dan model kepemimpinan di dunia saat ini telah mengalami perubahan. Jika dahulu, pemimpin bertindak sebagai penguasa dengan karakter keras, dan memerintah dengan tangan besi atau otoriter.

Sekarang tidak lagi demikian.

Sebagian besar para pemimpin sudah mulai menerapkan model kepemimpinan bersifat terbuka serta kolaboratif dalam bekerja.

Presiden Joko Widodo — salah satu pemimpin dunia — yang menerapkan pola kepemimpinan yang melayani (servant leadership).

Hal itu dapat dirasakan, di setiap kunjungan kerjanya ke sejumlah wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), rakyat senantiasa mengelu-elukan. Dan, selalu saja ada momen-momen kedekatan yang terbangun apa adanya. Baik itu dibangun Presiden, begitu juga sebaliknya datang dari rakyat.

Robert Greenleaf mengatakan, servant leadership adalah seseorang yang menjadi pelayan lebih dahulu. Dimulai dari perasaan alami bahwa seseorang yang ingin melayani, harus terlebih dulu jadi pelayan.

Para pemimpin-pelayan (servant leader) mempunyai kecenderungan lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi orang-orang yang dipimpinnya di atas dirinya. Orientasinya adalah untuk melayani, cara pandangnya holistik dan beroperasi dengan standar moral spiritual.

Presiden Joko Widodo menjalankan amanah melayani dengan kedekatan yang alami. Sikap itu disadari atau tidak, mengalir pada kepemimpinan para menteri yang membantu, demikian terhadap para kepala daerah, apakah itu gubernur, wali kota mau pun bupati.

Menurut Spears, ada 10 karakter pemimpin yang melayani, yakni: Mendengarkan (listening) dengan penuh perhatian kepada orang lain, mengidentifikasi dan membantu memperjelas keinginan kelompok, juga mendengarkan suara hati dirinya sendiri; Empati (empathy), berusaha memahami orang lain; Penyembuhan (healing) emosional dan hubungan dirinya, atau hubungan dengan orang lain, karena hubungan merupakan kekuatan untuk transformasi dan integrasi; Kesadaran (awareness) untuk memahami isu-isu yang melibatkan etika, kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi dari posisi yang seimbang yang lebih terintegrasi; Persuasi (persuasion) berusaha meyakinkan orang lain daripada memaksa kepatuhan. Ini adalah satu hal yang paling membedakan antara model otoriter tradisional dengan servant leadership.

Kemudian, konseptualisasi (conceptualization), merupakan kemampuan melihat masalah dari perspektif konseptualisasi berarti berfikir secara jangka panjang atau visioner dalam basis yang lebih luas; Kejelian (foresight) atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa lalu, realitas saat ini, dan kemungkinan konsekuensi dari keputusan untuk masa depan; Keterbukaan (stewardship) dan persuasi untuk membangun kepercayaan dari orang lain; Komitmen untuk Pertumbuhan (commitment to the growth of people), merupakan tanggung jawab untuk melakukan usaha dalam meningkatkan pertumbuhan profesional karyawan dan organisasi; dan Membangun Komunitas (building community), yaitu mengidentifikasi cara untuk membangun komunitas.

Dengan demikian, karakteristik utama yang membedakan antara kepemimpinan pelayan dengan model kepemimpinan lainnya adalah keinginan untuk melayani hadir sebelum adanya keinginan untuk memimpin.

Menjadi seorang pemimpin harus memiliki spirit yang melayani dan tidak terjebak untuk melakukan keinginan dan kepentingan diri sendiri apalagi menyalahgunakan kekuasaan.

Jadi, sesungguhnya demikian besar harapan rakyat bahwa seorang pemimpin itu harus jadi contoh terlebih dahulu, supaya ke depan dapat memberikan dampak yang besar bagi rakyatnya secara keseluruhan.

Masyarakat senantiasa menunggu lahirnya para pemimpin yang melayani, yang benar-benar memiliki hati nurani keberpihakan dengan tujuan untuk kemajuan, kebaikan dan kesejahteraan.(*)


Penulis merupakan Pendiri Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM) dan seorang pendidik.

Tags: #konsep#melayani#pemimpin
Share43SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025
Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025

Populer

ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
Sains

Ada Berapa Banyak Bintang di Langit

01/12/2021
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba