Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Januari 31, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Undang-Undang Sumatera Barat, Malapetaka Bagi Kebudayaan Mentawai

by Redaksi
05/09/2022
in Dialektika
119
SHARES
853
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Gregorius*

PIRAMIDA.ID- UU Provinsi Sumatera Barat (selanjutnya disebut UU Sumbar) secara resmi menggantikan UU No 61 Tahun 1958 tentang Penetapan UU Darurat No. 19 Tahun 1957 Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau setelah disahkan oleh DPR RI pada tanggal 30 Juni 2022.

Semenjak disahkan hingga hari ini, UU ini memicu penolakan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya masyarakat suku Mentawai. UU ini dinilai berpotensi melanggar hak-hak kelompok minoritas serta tidak memberikan perlindungan terhadap kebebasan beragama.

Bagaimana tidak, UU tersebut menetapkan sebuah falsafah yang dicantumkan dalam hukum positif, yaitu penetapan bahwa adat Sumatera Barat bersendi syariah dan syariah bersendi pada kitabullah. Dalam bahasa Minangkabau sering disebut “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah – sering disingkat ABS-SBK.

Dengan kata lain, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai merupakan kerangka atau pola berkehidupan bagi orang Minangkabau, baik secara horizontal-vertikal dengan Sang Maha Pencipta, maupun secara horizontal-horizontal antar sesama manusia, ataupun dengan makhluk lain di alam semesta (mikrokosmos dan makrokosmos).

Pasal 5 huruf C berbunyi, “Provinsi Sumatera Barat memiliki karakteristik, yaitu adat dan budaya Minangkabau berdasarkan pada nilai falsafah, adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah sesuai dengan aturan adat salingka nagari yang berlaku, serta kekayaan sejarah, bahasa, kesenian, desa adat/nagari, ritual, upacara adat, situs budaya, dan kearifan lokal yang menunjukkan karakter religius dan ketinggian adat istiadat masyarakat Sumatera Barat.”

Sebagai informasi, secara geografis Provinsi Sumatera Barat tidak hanya meliput daratan pesisir pantai barat Sumatera Tengah, tetapi juga meliputi Kepulauan Mentawai dengan 4 pulau besar, yakni Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan
Kebudayaan Minangkabau di daratan Sumatera Barat dengan kebudayaan Mentawai di Kepulauan Mentawai merupakan dua entitas yang sangat berbeda.

Kebudayaan Mentawai tidak mengenal falsafah “Adat Basandi Syarak. Syarak Basandi Kitabullah”. Demikian halnya kebudayaan Minangkabau tidak mengenal tato (Titi Mentawai) dan Sikerei. Orang Mentawai adalah orang dengan perawakan menarik, berwarna kulit cokelat kekuningan, sangat jarang didapati cacat fisik, karena mereka hidup menurut keadaan yang sesungguhnya dari alam (J.R. Logan).

Hal paling menonjol dari karakter orang Mentawai adalah kesenangan mereka terhadap hiasan, sehingga tidak mengherankan jika tubuh mereka dipenuhi tato. Bagi mereka, tato adalah busana abadi yang dapat dibawa mati. Tato ini berfungsi untuk menunjukkan jati diri dan perbedaan status sosial dalam masyarakat. Tato Mentawai dinobatkan sebagai seni lukis tato tertua di dunia yang sudah ada sejak 1500 SM, lebih tua dari tato Mesir yang baru muncul pada 1300 SM. Pembuat tato disebut Sipatiti.

UU Sumbar kemudian memunculkan polemik karena tidak mengakomodir bagaimana Suku Mentawai merupakan satu kesatuan utuh bagian dari Provinsi Sumatera Barat. Melalui UU Sumbar, negara secara langsung menghapus serta tidak mengakui eksistensi kebudayaan Mentawai sebagai bagian dari masyarakat Provinsi Sumatera Barat.

UU Sumbar tidak menyebut secara eksplisit bagaimana Suku Mentawai merupakan salah satu suku asli di Sumatera Barat yang perlu diakui keberadaannya. Sehingga jelas, bahwa di Sumatera Barat terdapat 2 (dua) kebudayaan besar, yaitu kebudayaan Minangkabau dan kebudayaan Mentawai – di samping tentu ada kebudayaan lainnya seperti kebudayaan Jawa, Nias, dan Batak.

Menyikapi krisis ini, Presiden Joko Widodo harus segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk menggantikan UU Sumatera Barat. Jangan sampai Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menelurkan peraturan daerah sebagai produk turunan UU Sumbar yang nantinya akan menekan kaum minoritas serta meniadakan eksistensi suku Mentawai. Agar dikemudian hari kita tidak lagi menemukan adanya kasus pemaksaan jilbab di sekolah, polemik rendang babi, dan lain sebagainya.

Sumatera Barat harus menjadi rumah yang aman untuk setiap Warga Negara Indonesia, khususnya untuk masyarakat suku Mentawai.(*)


Penulis merupakan Ketua Lembaga Pengembangan SDM Pengurus Pusat PMKRI St. Thomas Aquinas periode 2022-2024.

Tags: #adat#falsafah#mentawai#minang#polemik#sumbar
Share48SendShare

Related Posts

Manusia sebagai Makhluk Mengada dalam Ruang & Waktu

18/12/2022

Oleh: Inosius Pati Wedu* PIRAMIDA.ID- Kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi di zaman modern menyebabkan manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi...

Sejarah Bidang

17/12/2022

PIRAMIDA.ID- “Sejarah itu bersajak”, ujar Mark Twain. Walau sejarah tak bisa terulang kembali. Sekarang, ke mana dan di mana kita...

Romantisme Bom Bunuh Diri Astana Anyar

12/12/2022

Oleh: Gregorius Bryan G. Samosir (Ketua Lembaga Pengembangan SDM PP PMKRI) PIRAMIDA.ID- Belum kering air mata akibat gempa yang mengguncang...

Peran Media Massa Sebagai Salah Satu Konsep Kekuatan Politik di Indonesia

18/11/2022

Oleh: Dwi Puja Kusuma* PIRAMIDA.ID- Perkembangan media massa di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Utamanya setelah memasuki era reformasi,...

Eksistensi ABRI Sebagai Aktor Kekuatan Politik Pasca Orde Baru

16/11/2022

Oleh: Aulia Sindi Pifua* PIRAMIDA.ID- Berbicara mengenai politik merupakan satu hal yang sangat menarik, namun perlu digarisbawahi juga bahwa tidak...

Perkembangan Politik Pencitraan diselaraskan dengan Perkembangan Demokrasi

11/11/2022

Oleh: Buha Pasaribu* PIRAMIDA.ID- Pencitraan kebijakan atau political imaging, berkembang dengan demokrasi di Indonesia, dimulai dengan pemilihan presiden langsung tahun...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Edukasi

Meningkatkan Keadilan di Indonesia

29/01/2023
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Berita

Komda PMKRI Sumbagut: Wali Kota Medan Penuh Pencitraan

28/01/2023
Berita

PP Simalungun Buka Pendaftaran Balon Ketua MPC Simalungun

28/01/2023
Berita

Tuntaskan Perkara Judi Apin BK, Komda PMKRI Sumut Apresiasi Kinerja Kapolda Sumut

28/01/2023
Sains

Cerita tentang Bedes Bijak (Homosapiens)

27/01/2023

Populer

Prosesi sertijab PP GMKI/screeshot
Berita

PP GMKI Resmi dikukuhkan, Ini Susunan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020-2022

09/01/2021
ilustrasi: tirto.id/Gery
Sains

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023
Berita

Syukuran Pembubaran Panitia, Panitia Perayaan Natal 3 Sinode Gelar Pemberian Tali Asih di Panti Asuhan

02/06/2022
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Pendekatan

14/11/2022

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia