Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Spiritualitas

Cintailah Pendidikan

by Lestari
12/07/2020
in Spiritualitas
102
SHARES
731
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Penulis: Pdt. Dr. Martongo Sitinjak*

Minggu V Dung Trinitatis
Khotbah, Luk 6:39-42

PIRAMIDA.ID – Dalam misi penyelamatan umat manusia, Yesus mengajar murid-muridNya untuk menggapai kehidupan yang baik, benar dan berguna. Pengajaran–Nya bersumber dari Allah Maha Pengasih yang menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian menuju hidup yang kekal. Yesus mengajar murid-muridNya agar mereka mampu hidup dengan baik di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Firman ini adalah pengajaran khusus dari Yesus sebagai guru kepada para murid-muridNya. Pengajaran ini terbatas kepada murid-muridNya, karena merekalah yang sanggup menerima pengajaran ini. Pengajaran ini tidak akan sanggup diterima orang-orang yang tidak percaya, bahkan mereka akan menolak pengajaran ini.

Pengajaran ini diawali Yesus dengan sebuah rumusan yang sangat tepat dan tak terbantahkan: “Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?” Rumusan ini adalah pasti, orang buta tidak dapat menuntun orang buta, keduanya akan sama-sama jatuh ke dalam lobang.

Perumpamaan ini adalah gambaran hubungan seorang guru dan murid. Mata adalah gambaran penuntun hidup “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu” (Mat 6:22). Guru sebagai penuntun murid bagaikan mata sebagai pelita tubuh.

Guru yang berhikmat sebagai penuntun murid-muridnya akanmenghasilkan murid yang bijaksana, demikian sebaliknya. Itulah sebabnya Yesus melanjutkan penjelasannya: “Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya”. Apa yang dimiliki gurunya, itu jugalah yang akan diajarkannya kepada muridnya. Seorang yang dituntun tidak melebihi orang yang menuntun dalam tuntunannya.

Yesus adalah Guru Agung yang menuntun manusia pada kehidupan yang benar, baik dan berguna hingga menuju pada kehidupan yang kekal. Yesus mengajarkan apa yang telah disampaikan Allah kepadaNya, didalam doaNya kepada Bapa, Yesus berkata: “Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaKu telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya”.

Yesus mengetahui segala hal yang berkaitan tentang kehidupan, Dialah yang mengajarkan dan menuntun manusia kepada kehidupan yang kekal (Yoh 3:16-36). Yesus adalah terang dunia yang membuat manusia berjalan dalam terang dan hidup (Yoh 8:12).

Lebih jauh, Yesus memperdalam gambaran orang buta yang menuntun orang buta: “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Guru-guru buta mengajar orang dengan kemunafikan.

Mereka mempunyai kecenderungan melihat kesalahan orang lain, tapi buta atas kesalahannya sendiri. Lebih parahnya dia berkeinginan mengeluarkan selumbar di mata orang lain atau memperbaiki kesalahan kecil orang lain; tetapi kesalahan besar di dalam dirinya, balok dimatanya tidak dia lihatsehingga dia tidak bisa memperbaikinya.

Para pengajar demikian hanya menyesatkan orang-orang yang dituntunnya. Dengan keras Yesus berkata: Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu”. Sebelum mereka menuntun orang mengeluarkan selumbar dimata orang lain, mereka harus terlebih dahulu melepaskan balok di mata mereka.

Kekuatan manusia untuk menuntun orang lainadalah kemampuannya melihat dan memperbaiki kesalahannya sendiri terlebih dahulu, sehingga dia mempunyai kemampuan menuntun saudaranya memperbaiki kesalahan mereka.

Kehidupan orang-orang buta yang mendapat pengajaran dari guru-guru buta yaitu orang-orang munafik dapat digambarkan dengan ungkapan berikut ini:

1. Mampu melihat kesalahan orang lain tetapi buta atas kesalahannya sendiri. Mereka selalu berkata untuk memperbaiki kesalahan orang lain dengan kacamata kesalahannya sendiri, sehingga mereka tetap bangga dalam kesalahannya sendiri dan melihat kesalahannya itu sebagai kebenaran. Karena itu mereka tetap tinggal hidup dalam kesalahannya.

2. Mampu melihat kebaikan sendiri tetapi buta atas kebaikan orang lain. Mereka akan melihat dirinya sebagai orang yang baik dan benar dan melihat orang lain tidak pernah berbuat baik dan benar. Mereka selalu melihat dirinya lebih baik dan orang lain lebih buruk. Mereka gemarmenghakimi orang lain.

Murid-murid buta yang mendapat tuntunan dari guru-guru buta, akan sama-sama jatuh ke dalam lobang kebinasaan bersama guru-guru munafik mereka.

Kehidupan orang-orang benar yang telah mengeluarkan balok dari matanya adalah orang-orang benar yang tergantung pada pengajaran Yesus, mereka adalah:

1. Mampu melihat kesalahannya sendiri dan melupakan kesalahan orang lain. Mereka mampu memperbaiki kesalahannya sendiri; sehingga mereka bisa menuntun orang lain unntuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bersama-sama mampu memperbaiki kesalahannya. Mereka dengan tulus mampu mengampuni orang lain.

2. Mampu melihat kebaikan orang lain dan melupakan kebaikan sendiri. Mereka selalu bersyukur dan berterimakasih atas kebaikan orang lain, dan terus berusaha berbuat baik sebab dia selalu merasa belum melakukan yang baik. Mereka terus bertumbuh untuk menjadi samaseperti Yesus Guru yang baik itu.

Kita, murid-murid Yesus akan terus belajar dari Yesus hingga tamat agar bisa sama seperti Yesus guru kita itu. Salah satu pengajaranNya yang penting hari ini adalah memperbaiki kesalahan besar diri kita sendiri, agar kita dapat menuntun orang lain untuk memperbaiki kesalahan kecil mereka. Proses pengenalan diri atas segala kesalahan-kesalahan kita, adalah tangga menuju kesempurnaan untuk sama seperti guru Agung yaitu Yesus Kristus.


Penulis merupakan Kadep Koinonia HKBP

Tags: #HKBP#Kotbah#Martongositinjak#Spiritualitas
Share41SendShare

Related Posts

Pesan Natal Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia 2020

24/12/2020

PIRAMIDA.ID - Pesan Natal Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia 2020, "Lihatlah, Kristus Menjadikan Semuanya Baru". Tahun 2020 merupakan tahun kejutan. Kita diperhadapkan...

Melawan Suap dan Korupsi

02/08/2020

PIRAMIDA.ID - Kotbah Minggu VIII Setelah Trinitatis, 2 Agustus 2020. Oleh Pdt. Dr. Martongo Sitinjak (Pengkotbah Merupakan Kadep Koinonia HKBP) Nats...

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020

Penulis: Pdt. Dr. Martongo Sitinjak Minggu VII Setelah Trinitatis Yohanes 13:31-35 PIRAMIDA.ID - Di akhir pelayanan-Nya di dunia ini, Yesus...

Ibadah dan Persembahan Kepada TUHAN

19/07/2020

Penulis: Pdt. Dr. Martongo Sitinjak* Minggu VI Setelah Trinitatis Ulangan 16: 13-17 PIRAMIDA.ID - Ada 3 perayaan penting dimana setiap...

Diberkati Menjadi Berkat

05/07/2020

Penulis: Pdt. Dr. Martongo Sitinjak* Minggu III Dung Trinitatis Kej 12:1-9 PIRAMIDA.ID - Panggilan Tuhan kepada Abram memberikan tiga pesan...

Membangun Keluarga Bahagia

28/06/2020

Penulis: Pdt. Dr. Martongo Sitinjak* Minggu III Dung Trinitatis Kolose 3:18-21 PIRAMIDA.ID - Suami menjadi suami karena isterinya. Isteri menjadi isteri...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba