Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Mei 24, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Mengapa Prilly Latuconsina, Raffi Ahmad, dan Seleb Ramai-ramai Membeli Klub Bola?

by Redaksi
15/02/2022
in Dialektika
100
SHARES
713
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Klub Sepak Bola Liga 3 Persikota Tangerang kini punya punya pemilik saham baru: Prilly Latuconsina. Tanpa mengungkap nominalnya, aktris berusia 25 tahun ini memutuskan untuk merogoh kocek demi membeli klub bola kota kelahirannya tersebut. Targetnya, tahun depan ia bisa melihat klub tersebut bertanding di Liga 2 dan promosi ke Liga 1 di kemudian hari.

Kehadiran Prilly di persepakbolaan Indonesia menambah deretan selebritas yang memutuskan berbisnis lewat kepemilikan klub.

Tahun lalu, Raffi Ahmad mengakuisisi klub Cilegon United dan mengubah namanya menjadi Rans Cilegon FC. YouTuber Atta Halilintar juga mengakuisisi PSG Pati yang kemudian berganti nama menjadi AHHA PS Pati FC. Sementara, putra Presiden Joko Widodo yakni Kaesang Pangarep juga menjadi salah satu pemilik saham Persis Solo.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa sebetulnya alasan selebritas memutuskan untuk berjibaku dalam bisnis sepak bola?

1. Potensi bisnis bola

Bisnis persepakbolaan Indonesia masih memiliki peluang kuat untuk dikembangkan.

Menurut peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Mohamad D. Revindo, kerugian akibat mandeknya Liga Indonesia akibat pandemi ditaksir antara Rp 2,7 triliun hingga Rp 3 triliun dalam satu tahun. Logikanya, nilai tahunan industri sepak bola Indonesia berkisar di angka tersebut.

Namun, menurut Revindo, angka ini masih memiliki potensi untuk meningkat hingga tiga atau empat kali lipat jika liga sepak bola di Indonesia dikelola lebih menarik. Revindo membandingkan bagaimana slot iklan pada tayangan sepak bola di Indonesia dihargai Rp 42 juta. Sementara, pada liga Inggris, satu slot iklan ditakar mencapai Rp 130 juta.

Potensi peningkatan valuasi ini mungkin dilakukan mengingat antusiasme yang tinggi dari pecinta sepak bola tanah air. Penelitian yang dilakukan Nielsen Sport pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan penikmat tontonan sepak bola tertinggi kedua di dunia setelah Nigeria. Sekitar 77% populasi Indonesia menunjukan kecintaannya pada olahraga permainan ini, terutama ketika Tim Nasional Indonesia turun lapangan.

Sepak bola di Indonesia, menurut Revindo, sudah menjadi industri yang menghidupi hingga 24.000 orang.

“Dari sepak bola ini, berkembang industri-industri sampingan misalnya merchandise (pernak-pernik klub) dan jersey (seragam klub),” ujar Revindo dalam siaran podcast SuarAkademia yang dilakukannya bersama The Conversation Indonesia.

“Kondisi pandemi ini membuat harga klub menjadi murah. Inilah waktu yang tepat bagi seleb untuk membeli klub bola,” imbuhnya.

2. Kepedulian terhadap bola membangun citra positif untuk seleb

Menurut pengamat ekonomi dari UI, Fithra Faisal Hastiadi, akar kecintaan sepak bola di Indonesia salah satunya berasal dari fanatisme.

Namun, menurut Fithra, suporter ini umumnya lebih menekankan pada asal kesukuannya saja dan tidak dapat membentuk basis massa di luar daerahnya.

Terkait, dengan antusiasme dan fanatisme yang tinggi di persepakbolaan Indonesia, Revindo melihat adanya dua tren yang mendorong selebritas masuk ke dalam bisnis si kulit bundar.

Pertama, popularitas nasional yang sudah kuat akan dipadukan dengan basis suporter yang bersifat kewilayahan bisa saja nantinya digunakan untuk kepentingan politik, seperti pemilihan kepala daerah, baik oleh sang artis ataupun kandidat yang didukung.

Selebritas Indonesia memang cukup banyak yang banting setir ke dunia pemerintahan, seperti aktor Deddy Mizwar dan penyanyi Pasha Ungu.

“Kedua, citra kepedulian terhadap sepak bola sebagai olah raga rakyat dan aktivitas positif generasi muda juga memberikan dimensi citra yang berbeda bagi selebritas, bahwa mereka punya perhatian untuk banyak hal di luar urusan entertainment [hiburan],” ujar Revindo.

Menurut Revindo, dengan puluhan juta pengikut di Instagram, misalnya, Raffi Ahmad telah memulai langkah tersebut dan mengumpulkan potensi basis massa untuk Rans Cilegon FC dari berbagai daerah.

“Biaya awal yang dikeluarkan untuk membeli itu tidak ada apa-apanya. Raffi Ahmad membeli Rans Cilegon itu dia sudah mengundang sponsor, yang datang dalam hitungan bulan ke depan, balik modal itu. Siapa yang tidak mau sponsor klub yang pemiliknya punya follower 51 juta?” ujar Revindo.(*)


The Conversation

Tags: #klubbola#persikota#rans#seleb#trensosial
Share40SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba