Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Minggu, Juni 22, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Ekologi

Mengapa COVID-19 Sangat Berdampak Bagi Lingkungan?

by Redaksi
21/07/2020
in Ekologi
98
SHARES
702
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Banyak orang mengatakan pandemi COVID-19 “baik bagi lingkungan”. Mereka mengungkapkan bahwa alam sedang menyembuhkan dirinya sendiri ketika manusia berdiam diri di rumah. Namun, manfaatnya mungkin hanya bisa kita rasakan di awal, mulai dari udara yang lebih bersih hingga kicauan burung yang terdengar ketika suara mobil dan pesawat tidak ada.

Kini, dengan ‘relaksasi’ karantina wilayah, para ahli khawatir kondisi Bumi akan kembali seperti semula, atau bahkan lebih parah. Mungkin akan muncul lebih banyak kemacetan, polusi udara, dan perubahan iklim yang memburuk. Memang terlalu dini untuk mengetahui apakah skenario suram itu akan terjadi, tapi tanda-tanda yang memprihatikan sudah terlihat di beberapa negara.

Pada awal April, dengan adanya karantina wilayah, emisi karbon menurun sebanyak 17% dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, pada 11 Juni, data terbaru menunjukkan bahwa itu hanya lebih rendah 5% di waktu yang sama pada tahun lalu—padahal aktivitas normal belum berfungsi sepenuhnya.

“Kita masih memiliki jumlah mobil, jalanan, industri, dan rumah yang sama,” kata Corinne Le Quéré, pemimpin penelitian sekaligus profesor perubahan iklim dari University of East Anglia.

“Oleh sebab itu, saat karantina wilayah dilonggarkan, kita akan kembali ke seperti semula,” paparnya.

Ia menambahkan, saat ini ‘risikonya sangat tinggi’—emisi karbon dapat melonjak melewati angka prapandemi. Diketahui bahwa selama krisis keuangan 2007-08, emisi di Bumi sempat menurun, tapi kemudian bangkit kembali.

Contoh dari Tiongkok

Tiongkok menjadi negara pertama yang menerapkan lockdown ketika virus corona mulai menyerang. Namun, ia juga menjadi negara pertama yang pertama kali melonggarkan kebijakan karantina wilayah.

Perbaikan kualitas udara yang terjadi saat pabrik-pabrik ditutup dan transportasi dihentikan pada Februari dan Maret lalu, kini telah menghilang.

Saat banyak pabrik berusaha ‘membayar’ waktu yang terbuang saat karantina wilayah, polusi udara di negara tersebut pun kembali seperti saat sebelum pandemi.

Selain itu, menurut Lauri Myllyvirta, kepala analis di Center for Research on Energy and Clean Air yang melaporkan data polusi di Tiongkok, para pejabat provinsi yang putus asa berusaha meningkatkan kembali ekonomi dengan memberikan lampu hijau untuk membangun pembangkit listrik tenaga batu bara yang baru. Tindakan tersebut akan memberikan masalah tambahan pada kesehatan dan iklim Bumi di masa depan. Sebab, mesin industri seperti itu akan digunakan selama bertahun-tahun.

Kekhawatiran lainnya adalah kemacetan. Myllyvirta mengatakan, kemacetan di Tiongkok telah kembali seperti sebelum pandemi, padahal belum semua penduduk melakukan perjalanan.

Hutan Amazon paling terdampak

Di Brasil, penebang liar telah meningkatkan aksi mereka untuk merusak hutan hujan Amazon saat virus corona menyerang negara tersebut.

Menurut data satelit dari INPE, sekitar 64% lahan di sana telah ditebang lebih banyak dibanding April 2019. Padahal sebelumnya, 2019 menjadi tahun dengan deforestasi terburuk dalam satu dekade.

“Ini seperti Anda dapat melakukan apa pun yang diinginkan di Amazon dan tidak akan dihukum,” kata Ane Alencar, direktur sains di IPAM Amazonia, sebuah organisasi nirlaba ilmiah.

Vegetasi hutan yang telah ditebang kemungkinan akan menjadi pusat kebakaran pada Juli, saat musim panas. Dan asap tebal yang dihasilkan dari kebakaran tersebut akan menyebabkan masalah kesehatan pada jantung dan paru-paru.

Prioritas pemimpin

Dengan adanya pandemi COVID-19, prioritas para pemimpin dunia mungkin akan berubah. Asa Persson, direktur penelitian di Stockholm Environment Institute mengatakan, urgensi krisis kesehatan dan ekonomi akan mengalihkan perhatian mereka dari upaya perlambatan perubahan iklim.

“Seperti apa prioritas mereka?”, kata Persson.

“Apakah pemerintah berupaya menopang perekonomian dengan memperkuat industri-industri agar lebih ramah lingkungan dan menggunakan dana pemulihan untuk mendukung sektor energi yang ‘bersih dan efisien’?”, imbuhnya.

Mengalokasikan cara tersebut dapat menggerakkan dunia menuju masa depan rendah karbon, juga mengatasi kesenjangan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi. Strategi tersebut mungkin akan lebih berhasil bagi lingkungan dibanding pengurangan emisi dalam beberapa bulan selama karantina wilayah.


Sumber: National Geographic Indonesia/Gita Laras Widyaningrum.

Tags: #lingkungan#pandemi#polusi
Share39SendShare

Related Posts

Menelusuri Asal Usul Makna Warna Hijau & Gerakan Lingkungan

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Pada Februari 1970, sekelompok hippie dan aktivis berkumpul di Vancouver, Kanada untuk membahas rencana uji coba nuklir di Pulau...

Perspektif Sosiologi terhadap Permasalahan Eksistensi Nelayan Skala Kecil

27/10/2022

Oleh: Adhitya Qurdiansyah (2205030012) PIRAMIDA.ID- Nelayan merupakan sebuah istilah bagi setiap individu atau kelompok yang mana kesehariannya bekerja menangkap ikan...

Di Jambi Penyelesaian Konflik Agraria Dinilai Setengah Hati, WALHI Ungkap Sejumlah Persoalan

26/07/2022

PIRAMIDA.ID- Proses penyelesaian konflik agraria di wilayah Provinsi Jambi, diakui masih menapaki jakan terjal oleh Manager Advokasi Wahana Lingkungan Hidup...

Apa yang Terjadi jika Kita Berhenti Menggunakan Plastik?

06/07/2022

PIRAMIDA.ID- Dari 8.300 juta ton plastik murni yang diproduksi hingga akhir tahun 2015, terdapat 6.300 juta tonnya telah dibuang. Sebagian...

Dampak Plastik terhadap Lingkungan

07/06/2022

Oleh: Lidya Putri* PIRAMIDA.ID- Kantung plastik kresek dan kemasan dari plastik lainnya merupakan alat pengemas yang paling banyak dipergunakan karena...

Apakah Efektif Pola Baru Pengawasan dan Penegakan Hukum di Laut Indonesia?

09/04/2022

PIRAMIDA.ID- Pengamanan wilayah laut menjadi kegiatan sangat penting untuk bisa terus berlangsung sepanjang tahun. Kegiatan tersebut tak hanya untuk mengamankan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025
Berita

Fawer Sihite: Tiga Bulan Wesly Jabat Wali Kota Tidak Mencerminkan Visi Misi Saat Kampanye

18/06/2025
Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025

Populer

Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025
Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Fawer Sihite: Tiga Bulan Wesly Jabat Wali Kota Tidak Mencerminkan Visi Misi Saat Kampanye

18/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba